Friday, October 1, 2010
Angkatan Udara di Era Khilafah Utsmaniyah
Untuk memperkuat Negara, Khilafah Utsmaniyah dengan serius mengembangkan Angkatan Udara
Hanya enam tahun setelah Wright Brother's sukses untuk pertama kali melakukan penerbangan di Ohio, Negara Islam (Khilafah Utsmani) menjadi salah satu negara pertama di dunia yang memulai program penerbangan militer. Hal ini mengesankan karena menunjukkan umat Islam dengan cepat mengadopsi teknologi ini untuk mendapatkan teknik baru dan teknologi untuk melindungi negara Islam.
Hal yang sama dilakukan oleh Rasulullah SAW, dalam tarikh at-Tabari dijelaskan Rasulullah SAW telah mengirim dua orang Sahabat 'Urwah Ibnu Mas'ud dan Ghitan bin Salmah, ke kota Jarash di Suriah untuk mempelajari teknik-teknik manufaktur Dababah (senjata yang mirip tank), Manjaniq (alat pelontar). Persenjataan ini popular digunakan oleh tentara Romawi saat itu.
Era modern penerbangan mulai berkembang pasca Revolusi Industri di Eropa. Banyak kemajuan
yang besar dalam penerbangan terjadi di tahun 1800-an di Eropa .Wright Brother's memecahkan masalah-masalah tenaga dan kontrol teknologi pesawat. Mereka juga sukses melakukan penerbangan bersejarah pada tahun 1903. Tak lama kemudian, Inggris, Perancis, Amerika Serikat, Jerman, Rusia, dan Italia, memulai program penerbangan militer mereka. Sementara Negara Islam bergabung dengan program penerbangan sendiri (Osmanli Hava Kuvvetleri).
Atase militer Negara Islam di ibukota Eropa mengamati perkembangan teknologi penerbangan militer di Eropa. Tidak lama setelah itu, pada tahun 1909 para pejabat militer Khilafah Utsmani mengundang penerbang Prands ke Istanbul untuk melakukan demonstrasi. Pilot Belgia Baron de Carters datang ke Istanbul dan melakukan atraksi penerbangan atas undangan Menteri Peperangan Mahmut Sevket Pasa.
Kesadaran dan minat dalam penerbangan militer pun kemudian meningkat di Negara Islam. Pejabat negara mengirim delegasi ke Konferensi Penerbangan Internasional di Paris. Pada tahun 1910,
calon penerbang Muslim dikirim ke Eropa untuk dilatih sebagai pilot, tetapi masalah keuangan dalam negara menyebabkan rencana ini harus ditunda. Namun beberapa pilot masih dilatih di sekolah-sekolah penerbangan di Paris dan mendapatkan sertifikat penerbangan mereka.
Pejabat Militer di Khilafah Utsmaniyah sangat menyadari perlombaan senjata di antara negara-negara Eropa untuk memperkuat angkatan udara. Teknologi ini juga berguna bagi kesejahteraan di masa depan. Menteri peperangan Mahmut Sevket Pasa menunjuk Letnan Kolonel Sureyya Bey pada tahun 1911 untuk mendapatkan balon, memimpin pembangunan fasilitas penerbangan, dan mengatur pelatihan pilot. Di bawah Unit Riset llmiah Departemen Perang, Komisi Penerbangan didirikan. Komisi ini juga terlibat dalam intelijen dan pengumpulan informasi strategis. Studi yang dilakukan tidak hanya pada pesawat tetapi juga pada persenjataan anti-pesawat. Hal ini terbukti berguna dalam perang dengan Italia.
Pada 1911, Italia menyerbu bagian dari Negara Islam yang sekarang disebut Libya. Angkatan udara Khilafah Utsmani yang baru lahir, belum siap untuk menggunakan pesawat militer. Upaya untuk pembelian pesawat udara dari Prancis dan pengiriman melalui Aljazair ke medan perang belum bisa dilakukan. Dengan 28 pesawat udara dan 4 balon, Italia menjadi negara pertama dalam sejarah yang menggunakan angkatan udara dalam perang. Dengan perkembangan senjata anti pesawat, Negara Islam kemudian menjadi negara pertama dalam sejarah yang menggunakan senjata anti-pesawat dalam perang. Pasukan Muslim berhasil menembak jatuh balon dan pesawat militer lain Italia. Bahkan berhasil merampas beberapa pesawat.
Pada tahun 1912, pilot militer pertama dari Negara Islam, Kapten dan Letnan Fesa Yusuf Bey Kenan menyelesaikan pelatihan mereka di Prancis dan kembali ke Istanbul. Mereka diberikan 2 dari 15 pesawatyang dibeli melalui dana publik. Pada 27April 1912, Fesa Bey dan Yusuf Bey Kenan lei-bang di atas Istanbul menjadi pilot Muslim pertama yang menerbangkan pesawat udara di wilayah muslim.Tak lama setelah itu pada bulan Juli 1912, Sekolah Penerbangan pertama dibuka di Yesilkoy, pinggiran Istanbul, sehingga Negara Islam bisa melatih pilot sendiri. Hal ini menandai langkah penting bagi Negara Islam dari ketergantungan pada negara asing. Jumlah pilot pun meningkat menjadi 18 dan jumlah pesawat bertambah menjadi 17. Hal ini teruji ketika daerah semi-otonom di Balkan memberontak terhadap Khilafah Utsmani dan menyatakan perang terhadap Negara Islam. Angkatan udara tidak memainkan peran penting dalam tahap awal konflik ini, tetapi dalam perang tahap kedua 9 pesawat tempur mulai digunakan.
Ketika Khilafah Utsmani baru terlibat dalam Perang Dunia I, Negara Islam itu hanya memiliki 7 pesawat dan 10 pilot. Dengan tekad dan ketekunan para menteri dan bantuan dari sekutu baru di Jerman, angkatan udara tumbuh menjadi 46 pilot, 59 pengamat, 3 balon pengamat, 92 pesawat terbang, dan didukung 13 pilot cadangan dan 22 pengamat pelatihan dan 21 pesawat latihan . Selama perang berlangsung, umat Islam berupaya untuk meningkatkan jumlah pesawatnya dengan menangkap pesawat Inggris. Selama perang, total 450 pesawat yang digunakan, diterbangkan oleh 100 pilot Turki dan 150 pilot Jerman. Pengembangan angkatan udara ini merupakan salah satu bukti mengenai bagaimana kesadaran Negara Islam untuk meningkatkan kemampuan perang dan pertahanan negara.
Seperti itulah warisan Negara Islam untuk kaum muslim dunia. Tetap tulus untuk Islam dan umat Islam, dan melindungi kehidupan dan kepentingan umat Islam. Negara sekuler modern Turki merupakan pewaris langsung dari kekuatan udara Negara Islam, Angkatan Udara Turki adalah salah satu yang tertua di dunia. Apa yang dilakukan rezim Turki lakukan ketika umat Islam dibunuh di wilayah-wilayah tetangga Irak, Lebanon, dan tanah yang diduduki di Palestina dan Israel? Apa yang dilakukan rezim boneka negara-negara Muslim lainnya ketika umat Islam diserang dan dibunuh di tanah mereka sendiri? Dalam ketiadaan Negara Islam, seberapa jauh umat Islam tertinggal dalam teknologi nuklir, teknologi kapal selam, satelit pengawasan, dan teknologi lainnya kritis dalam membela umat Islam? Hanya negara yang dipimpin oleh pemimpin Muslim yang tulus, Khalifah, setia kepada Islam dan umat Islam dapat memanfaatkan sumber daya umat Islam untuk melindungi mereka dan untuk memajukan mereka.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment